Iman Kristiani dan Prilaku Koruptif
Oleh Apolonia Mida, Mahasiswi Semester IV St. Sirilus Ruteng
Dengan adanya kasus-kasus korupsi tersebut, Nur Syam memberikan pandangan bahwa penyebab seseorang melakukan korupsi adalah karena ketidakmampuan manusia untuk menahan diri dari godaan dan dianggap sebagai budaya, karena pada dasarnya manusia suka memberi dan menerima. Kasus korupsi begitu masif merupakan kontribusi besar dari citra koruptor yang bermoralitas lembek dan rapuh serta dikuasai sifat rakus oleh dunia materi atau harta benda yang melebihi kemampuannya (Syam, 2020).
Dalam banyak kasus seperti ini, orang cendrung mengabaikani suara hati nurani dan bisikan Roh Kudus yang menuntun mereka kepada kebenaran. Ketidaktaatan ini membawa konsekuensi serius, baik di dunia, maupun dikehidupan yang akan datang. Menurut Pew Research Center(2015) bawah institusi keagamaan, termasuk gereja dan komunitas, dapat memainkan peranan penting dalam memerangi korupsi. Laporan ini menunjukan bawah pendidikan moral yang diberikan oleh gereja dan komunitas dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap integritas di kalangan masyrakat.