IICC di Bali Dorong Deteksi Dini Kanker Payudara
BALI, Pojokbebas.com– Indonesia mengadakan Indonesia International Cancer Conference (IICC) 2024 di Bali untuk mendorong deteksi dini kanker payudara.
Acara melibatkan asosiasi internasional dan nasional dari lintas spesialis serta dihadiri oleh ribuan dokter dari berbagai negara bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini kanker payudara.
Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Payudara dan Reproduksi Perempuan, RS Kanker Dharmais, dr Kardinah, SpRad PRP(K) mengatakan, deteksi dini sangat penting.
“Sebab, apabila kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni mencapai 80 hingga 90 persen,” ujar dr Kardinah Jumat (4/10).
Pada acara tersebut, dr Kardinah, SpRad, PRP(K) juga akan mensosialisasikan Guideline Mamografi, yaitu panduan bagi para dokter radiologi untuk menggunakan mamografi.
Sosialisasi ini untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI yang akan membagikan lebih dari 300 alat mamografi ke rumah sakit di Indonesia, sehingga kemampuan para dokter radiologi dalam menggunakan dan membaca hasil radiologi perlu disiapkan.
Ketua Scientific IICC dan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) mengatakan, kebanyakan pasien kanker yang diterapi sudah dalam stadium lanjut.
“Sesuai pilar transformasi kesehatan dalam SDM kesehatan, tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam melakukan deteksi dini maupun penanganan pasien kanker payudara, termasuk didalamnya, pengoperasian teknologi yang digunakan,” ujar dr Soehartati, .
Berdasarkan data Globocan tahun 2022,fakta bahwa jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 66.271 atau 16,2% dari total kasus kanker baru. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22.598 kasus.
Namun, berdasarkan studi, hanya 5% perempuan Indonesia yang mengetahui mengenai pemeriksaan dini kanker payudara, seperti dengan metode ultrasonografi dan mamografi.
Bahkan menurut ACS Journal, diperkirakan 25% perempuan yang membutuhkan pemeriksaan (berusia 40 tahun ke atas) belum melakukannya dalam 2 tahun terakhir, dan hampir 40% perempuan dengan penghasilan rendah belum pernah melakukan mammogram sama sekali.
Soehartati mengatakan, dengan bekal transfer of knowledge dan adaptasi terhadap teknologi terbaru sangatlah penting, dirinya optimis Indonesia bisa menurunkan angka kejadian kanker payudara.
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengenalkan deteksi dini kanker payudara seperti Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan Payudara secara Klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (SADANIS).
Selain itu, deteksi dini kanker payudara juga dapat dilakukan dengan metode mamografi, dimana melalui citra ultrasonografi dan mamografi, dokter bisa melihat jaringan yang tampak berbeda dari struktur sel normal.
Prof. Soehartati melanjutkan, IICC 2024 merupakan platform bagi para ahli di tingkat internasional dan nasional, komunitas internasional, para pengambil keputusan, ahli teknologi, pelaku industri kesehatan, dokter, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Semua yang hadir berinteraksi, berdiskusi, dan memberikan solusi terbaik dan akses yang cepat terhadap produk kesehatan berkualitas tinggi yang mendukung pengobatan kanker,” tandasnya.
Kemajuan teknologi dalam deteksi dini, merupakan salah satu topik yang akan dibahas. “Saya berharap, para partisipan dapat bersama-sama mendukung turunnya angka kematian yang disebabkan oleh kanker payudara,” tukasnya.
Acara penting ini mencakup berbagai topik. Berbagai seminar, simposium dan workshop dapat diikuti oleh para peserta. Salah satunya, Breast Screening Workshop untuk para dokter dan Breast screening secara gratis untuk seluruh peserta.
GE HealthCare, perusahaan internasional terkemuka di bidang teknologi medis, diagnostik farmasi, dan solusi digital, turut berkontribusi dalam acara IICC 2024.
Ultrasound General Manager, GE HealthCare ASEAN Korea ANZ, Matt Jones, dalam sambutannya menyampaikan bahwa di IICC 2024, GE HealthCare menggelar Breast Screening workshop pada tanggal 4 – 5 Oktober 2024.
Selain itu, aktivitas dari GE HealthCare lainnya adalah deteksi dini kanker payudara yang menargetkan peserta dan panitia acara.
“Ajakan melakukan deteksi dini juga kami lakukan secara global melalui kampanye “Don’t Skip”, yaitu suatu kampanye edukatif yang mengajak perempuan untuk tidak melewatkan deteksi dini kanker payudara,” ujarnya.
Hal ini juga selaras dengan semangat Pink October yang dirayakan setiap tahunnya sebagai bulan kesadaran kanker payudara.
“Kami berharap semakin banyak perempuan yang melakukan deteksi dini dan secara bersama-sama dapat mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI dalam menurunkan angka kejadian kanker payudara di Indonesia,” tutup Matt Jones.