Humor: Terapi Sosial-Ekologis

Oleh: Bernadinus Steni (Penggiat Lingkungan)

Kualitas yang demikian itu menempatkan humor sebagai salah satu pilihan terapi untuk berbagai jenis penyakit. Di pusat penanganan pasien kanker Puyallup Washington, humor menjadi terapi yang dikembangkan sedemikian rupa oleh para dokter.

Mereka membuat agenda ketawa dan mendorong setiap pasiennya membuat lelucon. Pendiri terapi itu, Patch Adams, mengemukakan bahwa pasien harusnya dirawat dalam suasana jenaka dan cinta tanpa biaya.

Berdasarkan pengalaman klinisnya selama 30 tahun, humor tidak hanya meredakan tensi, tetapi juga mengubah kerangka pikir (mindset) dan sikap.

Humor menuntut pasien untuk berpikiran terbuka. Tersinggung, kebencian, dan kemarahan adalah oposisi mutlak dari humor.

Sikap-sikap negatif seperti itu telah diakui dunia medis sebagai jalur tol tubuh untuk sejumlah besar penyakit, termasuk kanker.

Sikap-sikap itu menjauhkan orang dari kebersamaan sekaligus menganggap sepi suatu gairah kegembiraan. Lagi, menurut Adams, humor membawa pasien pada sikap memaafkan, mengembangkan empati, dan persaudaraan.

BACA JUGA:
1,6 Juta Anak Indonesia Beresiko Alami Alergi Susu Sapi
Berita Terkait
4 Komen
  1. RPLA berkata

    Kualitas seperti itu menjadikan humor sebagai pilihan terapi untuk berbagai penyakit.

  2. Administrasi Bisnis berkata

    Kualitas yang demikian itu menempatkan humor sebagai salah satu pilihan terapi untuk berbagai jenis penyakit.

  3. Sistem Informasi berkata

    Namun, kontras dengan penggalan kebudayaan semacam itu, studi-studi psikologi secara meyakinkan menaruh humor dalam jajaran tertinggi sikap mental positif manusia.

  4. Administrasi Bisnis berkata

    , humor lebih didambakan daripada kepintaran.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More