Kualitas yang demikian itu menempatkan humor sebagai salah satu pilihan terapi untuk berbagai jenis penyakit. Di pusat penanganan pasien kanker Puyallup Washington, humor menjadi terapi yang dikembangkan sedemikian rupa oleh para dokter.
Mereka membuat agenda ketawa dan mendorong setiap pasiennya membuat lelucon. Pendiri terapi itu, Patch Adams, mengemukakan bahwa pasien harusnya dirawat dalam suasana jenaka dan cinta tanpa biaya.
Berdasarkan pengalaman klinisnya selama 30 tahun, humor tidak hanya meredakan tensi, tetapi juga mengubah kerangka pikir (mindset) dan sikap.
Humor menuntut pasien untuk berpikiran terbuka. Tersinggung, kebencian, dan kemarahan adalah oposisi mutlak dari humor.
Sikap-sikap negatif seperti itu telah diakui dunia medis sebagai jalur tol tubuh untuk sejumlah besar penyakit, termasuk kanker.
Sikap-sikap itu menjauhkan orang dari kebersamaan sekaligus menganggap sepi suatu gairah kegembiraan. Lagi, menurut Adams, humor membawa pasien pada sikap memaafkan, mengembangkan empati, dan persaudaraan.
Kualitas seperti itu menjadikan humor sebagai pilihan terapi untuk berbagai penyakit.
Kualitas yang demikian itu menempatkan humor sebagai salah satu pilihan terapi untuk berbagai jenis penyakit.
Namun, kontras dengan penggalan kebudayaan semacam itu, studi-studi psikologi secara meyakinkan menaruh humor dalam jajaran tertinggi sikap mental positif manusia.
, humor lebih didambakan daripada kepintaran.