Kendatipun demikian, secanggih apa pun sistem aplikasi pembelajaran teknologi pembelajaran untuk dikembangkan secara virtual, tetap membutuhkan guru di sekolah dan kelas untuk membimbing karakter siswa. Membangun jiwanya. Tidak hanya membangun fisiknya( badannya). Teknologi tidak bisa menggantikan peran guru di kelas. Seperti sentuhan perasaan dan hati, kasih sayang dan perhatian, serta komunikasi secara face to face, dalam arti yang positip. Untuk mengubah sikap dan perilaku siswa secara psikologis butuh sebuah proses yang bertahap. Pengelolaan kelas secara klasikal dan individual siswa untuk mempersiapkan pembelajaran secara non-virtual dan tatap muka murni dan tatap muka terbatas( PTM). Mengenal kepribadian siswa secara individual, latar belakang sosial ekonomi, dan sebagainya; tidak bisa mengandalkan kemajuan teknologi informasi pembelajaran di kelas. Teknologi Informasi dan teknologi pembelajaran secanggih apa pun, itu hanya sebuah media menyalurkan dan menyampaikan informasi dan komunikasi pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran dan pelatihan; hanyalah sebuah media pembelajaran daring untuk memudahkan akses informasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukan media untuk menggantikan fungsi guru di kelas. Tidak bisa menyentuh perasaan dan kejiwaan siswa di kelas, atau ruang bimbingan khusus. Dia hanyalah alat untuk mempermuda pembelajaran virtual, online saja.