Guru Penggerak Sebagai Katalisator Pembelajaran

Oleh: Fransiskus Ndejeng

Tahun 2021, siswa ditingkat SD/MTs, SMP/MTs, SMA/SMK , melaksanakan penilaian Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) bertaraf Nasional disebut Asesmen Nasional (AN). Untuk siswa SD/MIS diambil kelas IV, SMP/MTs kelas VIII, dan SMA/SMK  kelas XI; sesuai kuota setiap sekolah sebanyak 45-50 orang siswa, utama dan cadangan. Soal-soal yang  diasesmenkan, adalah dalam konteks Literasi, numerasi,  karakter dan lingkungan belajar siswa. Asesmen yang dikerjakan tidak hanya siswa saja, tetapi juga untuk semua guru di sekolah, mengerjakan soal-soal secara sistem komputerisasi yang terpusat di server kementerian pendidikan dan kebudayaan dan Ristek. Terhubung dengan sistem server sekolah masing-masing secara mandiri maupun titipan pada sekolah terdekat yang memadai sistem komputernya. Atau tersedia infrastruktur laboratorium komputer di sekolahnya.

Kesan yang diperoleh sekolah dan terutama siswa-siswi; hampir-hampir tidak ada gejolak psikologis dan sosial serta terhindar dari  tekanan psikis bagi siswa dan guru. Tidak ada mobilisasi keamanan dan pengawas untuk mengurusi pengamanan soal-soal dari pusat posko penampungan dokumen ujian menuju/ke sekolah. Biayanya yang digunakan dapat  dipres dan ada penghematan APBN/APBD. Hanya, yang terjadi adalah adanya gangguan jaringan internet dan listrik PLN.  Namun, bisa diatasi. Juga, tetap ada kebijakan dan solusi yang dibuat untuk menghendel semua kepentingan siswa dan guru di sekolah.

BACA JUGA:
Dosen Berjihad dan Beritjihad Bersama BRIN Demi Indonesia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More