Gelar Konsultasi Publik Amdal Pabrik Semen di Masa Pandemi, Pemda dan Perusahaan Dinilai Otoriter

 

Gelar Konsultasi Publik Amdal Pabrik Semen di Masa Pandemi
Kegiatan konsultasi publik dalam rangka persyaratan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang digelar tim Amdal bentukan PT Singa Merah, di Kampung Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda Utara, Sabtu (20/2)|Foto tangkapan layar video/istimewa

 

JAKARTA, Pojokbebas.com -Direktur JPIC SVD Ruteng, Pater Simon Suban Tukan, SVD menilai sosialisasi Amdal yang dilakukan tim PT Singa Merah di tengah masa pandemi ini suatu bentuk pemaksaan kehendak perusahaan dan pemerintah Manggarai Timur.

“Pemerintah (Matim dan NTT) yang membiarkan ini terjadi sebenarnya memperlihatkan wataknya yang otoriter. Pemerintah mestinya lebih memikirkan pemulihan kondisi warga yang dilanda pandemi Covid-19 yang meluas sekarang ini dengan berbagai upaya pencegahan, tetapi malah membiarkan berbagai kegiatan yang justru memungkinkan pandemi virus terus meluas,” kata Pater Simon lewat WhatsApp.

Pemaksaan kehendak ini, kata Pater Simon, ditegaskan oleh adanya kegiatan sosialisasi proses penyusunan Amdal. Padahal, di level pemerintah pusat, Menteri Perindustrian sudah melakukan moratorium pembangunan pabrik semen karena adanya over produksi.

BACA JUGA:
Pemilu Serentak 2024,  Caleg di 2.710 Dapil di Seluruh Indonesia Rebut 20.462 Kursi 
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More