Gejala Narsisme Religius Dalam Untaian Kata Doa Sang Pendoa

Ada dua pengandaian yang tidak terucap dalam doa tersebut dan saling bertolak belakang satu dengan yang lainnya.

Pengandaian pertama, pihak pertama adalah pihak yang baik karena itu layak mendapat usia yang panjang, lalu pihak yang kedua adalah pihak yang tidak baik, karena itu layak mendapat usia yang pendek.

Lalu pengandaian kedua adalah bahwa pihak pertama merupakan orang yang baik hidupnya karena itu, ia layak diberi usia yang panjang, sementara pihak yang kedua, tidak baik hidupnya dan karenanya layak mendapat usia yang pendek.

Kata-kata  sang pendoa  diamini secara meriah oleh peserta yang hadir dan mendengarkan doanya. Amin berari setuju pada doa sang Pendoa, dan amin berharap doa sang Pendoa dikabulkan.

Narsisme Kelompok

Pada untaian kata-kata sang Pendoa,  saya menemukan ada gejala narsisme kelompok. Narsime kelompok adalah sebuah pandangan, atau keyakinan bahwa kelompoknya adalah yang paling baik, paling agung, sedangkan kelompok yang lain adalah sebaliknya, hina dan tidak pantas.

BACA JUGA:
Beranikah Penjabat Bupati Melaporkan Dugaan Korupsi Mantan Bupati?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More