Frozen Food Ruteng, Terobosan Kecil di Tengah Pandemi
Perempuan asal Borneo itu memulai bisnisnya dengan beberapa produk chinese food seperti Siomay dan kwetiaw. Semua produk ini dibuat dengan bahan baku daging babi. “Sementara ini produk kita hanya siomay, kwetiaw, semua bahan dasar dari daging babi. Kita buat versi frozen-nya atau makanan setengah jadi, metode jualnya juga masih pre order. Tunggu ada pesanan dulu baru kita olah,” tuturnya.
Bersama suaminya Pepit Ngabur dan adik iparnya Sony Ngabur, dia merintis bisnis ini untuk merespon aktivitas ekonomi yang sangat terbatas yang mereka rasakan selama pandemi. “Intinya merespon kehilangan banyak project di tengah pandemi. Bisnis ini founder-nya saya dan suami saya bersama adik ipar saya,” ujarnya.
Minat orang terhadap produk mereka ternyata bagus. Dengan memanfaatkan media sosial, mereka menjual produk tersebut dan mendapat respon positif. “Kita mulai dengan promosi di medsos, ternyata efektif. Bisnis makanan ini cukup menjanjikan di Ruteng. Tentu semuanya tergantung kita mengaturnya seperti apa,” ungkapnya.