Festival Golo Koe Maria Assumpta, dari Keuskupan Labuan Bajo untuk Indonesia dan Dunia
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku dan Pernah Menjadi Ketua Komsos Paroki Thomas Morus Maumere & Anggota Biro Komsos Keuskupan Maumere)
Kedua, pentingnya peran spiritual dan sosial Gereja yang sinodal dan inklusif dalam gegap gempita kemajuan pariwisata.
Romo Frans pada kesempatan ini menggarisbawahi gagasan dasar yang memberi warna pada pariwisata holistik dan berkelanjutan yang ditandai adanya partisipasi aktif masyarakat lokal yang ditandai dengan keterlibatan aktif dan kreatif dalam proses pariwisata super prioritas Labuan Bajo, Flores.
Aspek lain yang ditonjolkan yakni berbudaya di mana pariwisata harus berakar dan bertumbuh dalam kearifan lokal dan spiritualitas setempat.
Romo Frans juga pentingnya aspek berkelanjutan dari pariwisata yang menekankan agar pariwisata mesti merawat dan melestarikan alam ciptaan plus aspek sinodal yang menekankan persaudaraan yang dirajut dalam semangat jalan bersama, dan aspek Inklusif adanya keterbukaan terhadap semua orang dan merangkul keberagaman dalam rumah bersama Keuskupan Labuan Bajo.
Romo Frans menyebut empat tujuan kegiatan Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara yakni:
Pertama, agar UMKM berkembang dan masyarakat lokal turut menikmati kemajuan pariwisata.