
Esensi Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi, Jurnalisme Terlibat dan Voice for the Periphery
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Pernah Dipercaya Kantor Bahasa NTT Menjadi Fasilitator Kegiatan Literasi dan Bengkel Bahasa di Kabupaten Sikka)
Sepuluh Elemen Karya Jurnalistik
Selain UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 di atas, juga ada banyak literasi yang bisa dijadikan panduan bagi para jurnalis untuk menyajikan informasi secara benar. Di antararanya sebagaimana yang ditulis Bill Covack & Tom Resenstiel dalam bukunya yang yang diterbitkan oleh Yayasan Pantau tahun 2006 secara eksplisit menyebut 9 lalu ditambahkan satu elemen lagi sehingga menjadi 10; meliputi kebenaran, loyalitas, disiplin dalam melakukan verifikasi, independensi, memantau kekuasaan dan menyambung lidah mereka yang tertindas, jurnalisme sebagai forum publik, jurnalisme harus memikat dan relevan, berita harus proporsional dan komprehensif, dan mendengarkan hati nurani.
Bill Covack & Tom Resenstiel menjelaskan secara detail makna di balik 10 elemen yang disebutkannya itu.
Pertama, Kebenaran. Elemen Jurnalisme yang pertama adalah kebenaran. Kebenaran jurnalistik adalah kebenaran pada saat fakta itu disampaikan ke hadapan jurnalis. Menggali dan mengikuti perkembangan dan menyampaikan kebenaran kepada publik selengkap dan seakurat mungkin. kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran fungsional bukan kebenaran dalam tataran filosofis