
Esensi Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi, Jurnalisme Terlibat dan Voice for the Periphery
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Pernah Dipercaya Kantor Bahasa NTT Menjadi Fasilitator Kegiatan Literasi dan Bengkel Bahasa di Kabupaten Sikka)
Keempat, Independensi dengan penekanan bahwa seorang jurnalis adalah makhluk sosial, namun bukan berarti bahwa dia harus memihak pada orang yang mereka liput. Jurnalis tidak mencari teman, tidak mencari musuh.Maka independensi adalah kesetiaan pada kebenaran dalam menyampaikn informasi kepada masyarakat tanpa ada propaganda, fiksi ataupun rekayasa.
Kelima, jurnalisme memantau kekuasaan dan menyambung lidah mereka yang tertindas. Elemen ini dapat dilaksanakan melalui metode investigasi, informasi yang diperoleh akan menunjukkan siapa yang bersalah, siapa yang melanggar hukum, siapa yang jadi terdakwa. Bukan dengan cara menulis kembali berdasarkan data-data yang juga didapatkan dari sumber yang tidak jelas narasumber dan akurasinya.Tiga macam liputan investigasi yang dapat dilakukan yaitu investigasi orisinal, investigation on investigation, interpretative investigation.
Keenam, Jurnalisme sebagai forum publik. Sebagai forum publik, orang-orang bisa datang, menyampaikan pendapatnya, kritik, dan sebagainya. komentar dan tanggapan merupakan bagian dari proses jurnalisme sebagai partisipasi publik.