
Apalagi, sistem yang didominasi kemarahan, kecemasan, dan ketakutan nampaknya dipelihara secara konstan oleh motif-motif kapital, dimana perasaan-perasaan itu dikapitalisasi menjadi model ekonomi baru.
Misalnya, takut akan sakit diterjemahkan oleh industri farmasi dalam bentuk produksi obat, teknologi kesehatan, dan seterusnya yang menjadi siklus kecemasan baru.
Kecenderungan yang sama mulai nampak pada ekologi suram yang berusaha sedemikian rupa menggalang proyek monetasi pada krisis lingkungan global. Perasaan negatif nampaknya menjadi komoditas yang laris dalam dunia semacam ini.
Bersama dengan politik eudaimonia, ekologi kegembiraan merupakan masa depan manusia. Harapan akan masa depan itu pula yang harus membawa gerbong masyarakat masa kini bahwa hari esok akan lebih baik.
Yang dibutuhkan dalam merawat bumi saat ini bukan kesenduan karena hilangnya spesies, perubahan iklim, dan seterusnya. Itu semua sudah terjadi. Ratapan kemarahan tidak cukup menghentikan peristiwa itu.
Namun suatu sistem politik mengkonsolidasikan kembali masa depan sebagai proyek eudaimonia. Bentuknya yang paling nyata adalah mengembangkan cinta, persahabatan, dan perasaan pro-sosial untuk mengelola masyarakat dan alam.