Editorial Sepekan Pojok Bebas.Com

Dampaknya tidak tanggung-tanggung.  Manusia yang didefinisikan sebaga homo socius menjadi tidak bertumbuh dengan baik, sebab ia telah direduksi pada ruang-ruang aktivitas yang terbatas.

Lalu dalam bidang ekonomi, semua kita tahu. Pertumbuhan ekonomi menjadi lesu, tingkat konsumsi masyarakat rendah, pengangguran baru mulai bertumbuh di mana-mana.

Namun, pada saat yang bersamaan, pemerintah telah memutuskan pilkada serentak yang akan berlangsung 9 Desember 2020 mendatang tetap berlangsung.

Demokrasi selalu dimaknai sebagi  pesta rakyat. Benar-benar pesta rakyat. Rakyak berkumpul, berjoget, menari, menyanyi, berdansa. Ada kegembiraan, sukacita.

Namun, Covid-19 telah  membatasi ruang pesta demokrasi itu. Rakyat tidak lagi berkumpul, tidak lagi bernyanyi, tidak lagi berdansa. Suasana kegembiraan, dan sukacita menjadi sulit diekspresikan.

Meski demikian kehidupan terus berlanjut, baik dalam bidang social, ekonomi pun termasuk demokrasi Pilkada ini, meski kita harus ragu menyebutnya sebagai pesta lagi.

BACA JUGA:
Asal Omong - Turunkan Atribut Ormas yang Memenuhi Ruang Publik
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More