
Dua Uskup, 3 Profesor, 21 Doktor dan 17 Magister Berkontribusi Sukseskan Sanpio Goes Synodal
Oleh Walburgus Abulat Alumnus Sanpio, Wapemred Florespos.net,,dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Itu Tidak Boleh Mati
Br. Yosep Undung, SVD, Ph.D., membuka diskusi dengan analisis mendalam tentang “Praksis Ekaristi dan Kurikulum Tersembunyi dalam Pembentukan Calon Imam.” Artikel ini mengungkap bagaimana Ekaristi tidak hanya berfungsi sebagai puncak liturgi, tetapi juga sebagai kurikulum tersembunyi yang membentuk karakter dan spiritualitas calon imam secara holistik. Pendekatan formatif yang diusulkan Bruder Yosep menekankan pada integrasi antara pengalaman mistik dalam Ekaristi dengan pembelajaran praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic., melanjutkan dengan eksplorasi “Katekese, Liturgi, dan Formasi Seminari: Relasi Sirkular yang Dinamis.”
Romo Manfred mengembangkan pemahaman tentang bagaimana ketiga elemen ini saling memperkuat dalam menciptakan ekosistem pembentukan yang utuh. Relasi sirkular yang dinamis ini memungkinkan pembelajaran yang tidak linear, melainkan spiral, di mana setiap level pemahaman memperdalam dan memperkaya level sebelumnya.
Isu kesehatan mental yang semakin krusial di kalangan generasi muda mendapat perhatian khusus dalam artikel Frans Laka Lazar, S.Fil., M.Sc., yang membahas “Kesehatan Mental Calon Imam: Spiritualitas Ekaristi Sebagai Terapi Holistik.” Pater Frans mengintegrasikan perspektif psikologi klinis dengan spiritualitas ekaristis untuk mengembangkan model terapi holistik yang relevan bagi calon imam. Pendekatan ini mengakui bahwa kesehatan mental tidak dapat dipisahkan dari kesehatan spiritual.
