
Dua Uskup, 3 Profesor, 21 Doktor dan 17 Magister Berkontribusi Sukseskan Sanpio Goes Synodal
Oleh Walburgus Abulat Alumnus Sanpio, Wapemred Florespos.net,,dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Itu Tidak Boleh Mati
Ernestus Holivil, S.Fil., MPA, mengeksplorasi “Sinodalitas dan Demokrasi: Jalan Bersama dari Gereja ke Negara.” Pak Ernest menganalisis bagaimana prinsip-prinsip sinodalitas dalam Gereja dapat berkontribusi pada penguatan demokrasi dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Pius Rengka, SH., M.Sc., menganalisis “Seminari Kisol dalam Dinamika Perubahan Sosial Politik.” Pak Pius mengeksplorasi bagaimana Sanpio dapat beradaptasi dan berkontribusi dalam dinamika perubahan sosial politik yang terus berlangsung di Indonesia.
Dr. Benediktus Denar menutup bagian ini dengan “Seminari Poskolonial: Reimajinasi Pendidikan Calon Imam di Manggarai.” Romo Beni menghadirkan kritik poskolonial terhadap model pendidikan seminari dan mengusulkan reimajinasi yang lebih kontekstual dan emansipatoris.

Bagian 5: SOLIDARITAS – Lingkungan dan Kemanusiaan Global
Bagian terakhir mengeksplorasi dimensi solidaritas yang mencakup kepedulian terhadap krisis ekologi, kemiskinan global, dan isu-isu keadilan sosial kontemporer. Solidaritas dalam konteks Sanpio dipahami sebagai komitmen konkret untuk terlibat dalam transformasi dunia menuju keadilan dan keberlanjutan. Bagian ini terdiri dari delapan (8) artikel.
