
Dua Uskup, 3 Profesor, 21 Doktor dan 17 Magister Berkontribusi Sukseskan Sanpio Goes Synodal
Oleh Walburgus Abulat Alumnus Sanpio, Wapemred Florespos.net,,dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Itu Tidak Boleh Mati
Dr. Hendikus Midun, S.Fil., M.Pd., menganalisis “Hidden Curriculum sebagai Rekayasa Pedagogis untuk Derivasi Karakter Calon Imam.” Pak Hendrik mengungkap bagaimana kurikulum tersembunyi dalam kehidupan seminari memiliki peran yang sama pentingnya dengan kurikulum formal dalam pembentukan karakter calon imam.
Dr. Gabriel Fredi Daar, S.Pd., M.Pd., mengeksplorasi “Kompetensi Pragmatik dalam Pendidikan Seminari: Persiapan Komunikasi Efektif dalam Misi Lintas Budaya.” Pak Fredi mengembangkan framework kompetensi komunikasi yang tidak hanya gramatikal tetapi juga pragmatik, sangat esensial bagi pelayanan pastoral di tengah masyarakat yang beragam.
Frumensius Gions, Lic.Th., menghadirkan refleksi filosofis dalam “Pendidikan: Keutamaan dan Ingatan Moral.” Pater Gions mengeksplorasi bagaimana pendidikan seminari tidak hanya mentransmisikan pengetahuan tetapi juga membentuk ingatan moral yang akan menjadi kompas etis dalam pelayanan pastoral.
Dr. Tobias Gunas, S.S.,M.Pd.mengulas mengenai “Kecerdasan Linguistik Berbasis Kompetensi Pragmatik dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Seminari Pius XII Kisol”. Pak Tobi ini mengeksplorasi integrasi kecerdasan linguistik dengan kompetensi pragmatik dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris di lingkungan seminari. Penelitian menganalisis bagaimana pemahaman konteks sosial-budaya dan penggunaan bahasa yang tepat situasional dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Inggris bagi calon imam, serta implikasinya terhadap kurikulum dan metodologi pengajaran di Sanpio.
