DPR RI Ansy Lema: Kikis Ketergantungan Impor, Jadikan Indonesia Juara Hortikultura
Data Direktorat Jendral Hortikultura November 2020 melaporkan bahwa Indonesia mengalami defisit komoditi bawang putih sebesar 532,534 ton, bawang Bombay 128,349 ton, jeruk 82,808 ton, lengkeng 44,737 ton dan anggur 34,477 ton pada 2021. Ini mengafirmasi bahwa Indonesia akan mengimpor produk hortikultura lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Data BPS menunjukkan, impor buah Indonesia berkembang sangat pesat. Tahun 2015, impor buah mencapai 666 Juta USD. Angka ini melonjak naik hingga 1.486 Juta USD pada 2019.
Menanggapi data impor tersebut, Ansy yang kini tergabung dalam Panja Ekspor dan Impor Produk Hirtikultura Komisi IV DPR RI menegaskan bahwa komoditas impor bukan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sumber utama mestinya berasal dari produksi dalam negeri dan cadangan nasional. Impor hanya dilakukan sebagai alternatif yang bersifat komplementer. Maka, fokus penyediaan atau pemenuhan kebutuhan nasional harus bersandar pada produksi dalam negeri. Impor berlebihan memukul harga produk hortikultura dalam negeri yang berakibat membunuh produksi dalam negeri. Sebagai negara agraris, Indonesia seharusnya lepas dari ketergantungan impor.