Dituding Terlalu Reaktif Tanggapi Isu Pembangunan Rumah Ibadah di Sepanjang Trans Flores, Keuskupan Ruteng Jawab Alasan Bertemu BOPLBF

“Bagusnya Pemerintah pusat berdialog dan melibatkan gereja agar pengembangan pariwisata ini  sesuai dengan aspirasi masyarakat, yaitu menghargai corak atau kekhasan masyarakat lokal, dan berdampak pada kesejahteraan mereka”, tutupnya

Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, perwakilan Keuskupan Ruteng menemui pihak BOPLBF untuk berdiskusi terkait pengembangan pariwisata Labuan Bajo. Pada kesempatan tersebut Direktur BOPLBF Shana Fatina, membantah isu yang beredar tentang rencana pembangunan Mushola di dalam rest area sepanjang jalan trans Flores.*(Rafael Rela)

BACA JUGA:
Keuskupan Ruteng Ambil Langkah Tegas Terkait Skandal Romo Gusti, Tugas Imamat Ditarik
Berita Terkait
1 Komen
  1. Lucky berkata

    Jangan pernah bangun mushola di flores tanpa ada negosiasi dengan masyarakat lokal karena itu akan menjadi malapetaka. Ingat untuk bangun gereja di Jawa tidaklah mudah, tolong jangan buat kami marah. Cukup alam kami yang kalian peras jangan coba menghapus budaya dan menghilangkan identitas kami

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More