Dituding Terlalu Reaktif Tanggapi Isu Pembangunan Rumah Ibadah di Sepanjang Trans Flores, Keuskupan Ruteng Jawab Alasan Bertemu BOPLBF

Menanggapi hal itu, Direktur Puspas Keuskupan Ruteng Romo Marthin Chen, Pr yang menjadi salah satu peserta pada pertemuan dengan direktur BOPLBF, Kepada Pojokbebas.com  memberikan tanggapannya. Menurutnya, kehadiran mereka dalam pertemuan itu ingin berdiskusi tentang pengembangan pariwisata yang holistik dan berangkat dari keunikan kultur lokal.

“Kami bertemu dengan utusan pemerintah pusat, Deputi Menko Marves, untuk diskusi hal yang terkait pengembangan pariwista yang holistik, bertolak dari kultur lokal,” ungkap RD Marthin melalui pesan WhatsApp.

Atas dasar itu, menurutnya, sangat diharapkan keterlibatan masyarakat lokal yang memiliki wawasan dan pemahaman tentang lingkungan. Adapun terkait isu Mushola yang hangat diperbincangkan di ruang publik itu, hanya salah satu isu saja. “Bertolak dari kultur lokal tadi, maka harus melibatkan masyarakat lokal yang berwawasan ekologis. Isu Mushola itu hanya salah satu isu saja,” lanjutnya.

Selanjutnya, dalam pertemuan itu, Rm Marthin berharap kepada pemerintah pusat untuk berdialog dan melibatkan Gereja dalam pengembangan pariwisata ini. Tentu saja agar sesuai dengan harapan masyarakat yang mana pariwisata itu punya dampak kesejahteraan dan menghargai corak /kekhasan budaya flores.