Digerus Tambang, Ribuan Petani Sawah Satar Walang Terancam Krisis Pangan (1)

Sebelum ada aktivitas perusahaan tambang galian C di sekitar Bebdungan Wae Cebong, pasokan air  dari bendungan itu ke Satar Walang melimpah. Hasil panen padi mereka diperkirakan 10.000 ton setiap tahun.  Tidak heran bila hamparan persawahan itu menjadi salah satu sentra produksi beras  bagi masyarakat di Kota Labuan Bajo.

Demikian pernyataan sikap ratusan warga Desa Compang Longgo bersama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng dan  PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo saat menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati dan Kantor DPRD Mabar, Selasa (17/5/2022).

“Terdapat kurang lebih 2.000 kepala keluarga pemilik lahan persawahan tersebut yang menggantungkan mata pencahariannya pada hasil panen padi, baik itu untuk kebutuhan sehari maupun jatuh kebutuhan membiayai sekolah anak-anak mereka”, kata Ketua Presidium PMKRI Ruteng.

Dia memegaskan, sejak tahun 2021, bendungan Wae Cebong tidak bisa berfungsi mengalirkan air lagi akibat aktifitas pertambangan Galian C yang dilakukan  Perusahaan Kelompok Handel Berseri.

BACA JUGA:
Tenaga Kontrak Daerah Kabupaten Manggarai Barat Sambut Akhir Tahun Dengan Wajah Lesu
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More