Dewan Gereja Papua: Rasisme dan Ketidakadilan Bertumbuh di Era Otonomi Khusus
WPCC, merujuk pada temuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan empat persoalan besae di Papua bersumber pada rasisme dan ketidak adilan di Papau. Keempatnya adalah sejarah dan status politik integrasi Papua ke Indonesia, kekerasan negara dan pelanggaran berat HAM sejak 1965 yang belum ada penyelesaian, diskriminasi dan marjinalisasi orang asli Papua di Tanah sendiri, dan kegagalan pembangunan meliputi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat Papua.
“Dari empat akar masalah yang dirumuskan tadi, Dewan Gereja Papua melihat bahwa semuanya itu bersumber dari rasisme dan ketidakadilan. Jantung persoalan Papua adalah rasisme dan ketidakadilan yang melahirkan 4 pokok masalah yang ditemukan LIPI. Rasisme dan ketidakadilan terbukti dengan GAM di Aceh dijadikan mitra dialog dengan Negara Indonesia yang dimediasi pihak ketiga di tempat netral di Helsinki Firlandia pada 15 Agustus 2005. Partai lokal Aceh didirikan dan Bendera GAM dikibarkan,” tulis WPCC dalam refleksi tahunan mereka.