
Dari Pelataran Parkiran RSUD Ende Sampai Pelataran Rumah Tuhan (Refleksi Kecil : Kado Paskah dari Paroki Santo Marinus Pu’urere )
Oleh : "Sang Penutur", Alvares Keupung, Tinggal di Ende
Kamis Putih, menjadi momentum bagi para imam untuk kembali membangun doa, harapan, komitmen dan peneguhan imamat di dalam imamat Yesus Imam Agung sendiri. Melalui peristiwa Malam Perjamuan Terakhir pada malam Kamis Putih, para imam mengambil bagian dalam amanat dan tugas yang Yesus Kristus berikan untuk merayakan Ekaristi. Maka tugas umat beriman adalah mendoakan para imamnya untuk teguh dan setia di dalam imamat, terutama agar para imam dikuatkan dalam situasi batas dan dihibur dalam pengalaman “kesendirian”. Itulah cinta dan pelayanan, makna terdalam peristiwa Malam Perjamuan Terakhir.
Hidup ini pada akhirnya berjumpa dengan keberserahan pada kehendak Sang Bapa. Dan untuk itu, kita butuh jalan pengorbanan, pengosongan diri. Jalan ini adalah jalan cinta. Mencintai dengan memberi diri sehabis – habisnya, itulah pengorbanan.
Tragedi sengsara, penyaliban dan wafat Tuhan Yesus setidaknya menjadi ikhtiar bahwa cinta dan pengorbanan sungguh bertautan erat. Yesus mengorbankan diri – Nya adalah tanda cinta bagi keselamatan manusia.