
Dari Komunitas Basis Gerejani Menuju Komunitas Basis Manusiawi: Sebuah Upaya Gereja Katolik Dalam Membangun Dialog Antar-Agama Di Indonesia (Bagian III)
Oleh Drs. Hironimus Pakaenoni, L.Th. (Dosen Fakultas Filsafat Unwira Kupang)
Berhubung upaya-upaya untuk menjaga “kesatuan dan kemajemukan” itu harus menghadapi sejumlah kesulitan dan tantangan, maka “Pedoman Bagi Umat Katolik Indonesia” menekankan kebutuhan akan sebuah pengembangan budaya yang akan memperkuat kesatuan nasional dengan meningkatkan tanggungjawab bersama dan partisipasi setiap pribadi. Pedoman itu juga mempromosikan visi baru mengenai nasionalitas atau kebangsaan Indonesia sambil mengikuti proses transisi dari generasi ke generasi.

2.3. Dari Paroki-Paroki Menuju Komunitas-komunitas Basis Gerejani
Pada kesempatan Kunjungan Ad Limina Apostolorum 1996, Konferensi Wali Gereja Indonesia menyatakan: “Pendampingan pastoral dari paroki tradisional territorial jelas sekali tidak akan mampu membuat iman
Kristen menyerap semua aspek kehidupan dan prinsip-prinsip Kristiani tidak sanggup mengubah struktur-struktur sosial. Mengingat semakin kompleks dan majemuknya masyarakat Indonesia, maka pola pendampingan
pastroral bagi kelompok-kelompok berdasarkan usia, profesi atau pun minat justru akan menjadi lebih berarti……”.