Dari Kapur ke Klik: Bagaimana Teknologi Mengubah Paradigma Pendidikan Global (Bag.III)
Oleh: Hans Chandra, Guru Penggerak & Aktor Awan Penggerak
Selain itu, blockchain diprediksi akan memainkan peran penting dalam penyimpanan data akademik yang lebih aman, mencegah pemalsuan sertifikat dan menjaga transparansi dalam pendidikan. Di negara maju seperti Finlandia dan Korea Selatan, blockchain mulai diimplementasikan untuk menjaga keaslian data akademik dan meningkatkan efisiensi proses administrasi pendidikan.
Namun, tantangan tetap ada. Kesenjangan digital masih menjadi salah satu hambatan terbesar dalam implementasi teknologi yang adil. Meskipun teknologi terus berkembang, infrastruktur di banyak negara belum cukup untuk mendukung penggunaan teknologi secara luas. Pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini, memastikan bahwa setiap siswa, tanpa memandang lokasi atau status sosial ekonomi, memiliki akses yang setara ke teknologi pendidikan.
Penting juga untuk memperhatikan aspek keamanan data di era digital. Ketika semakin banyak data siswa disimpan secara daring, risiko kebocoran dan pelanggaran privasi menjadi lebih tinggi. Laporan dari Education Week pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sektor pendidikan menjadi salah satu target utama serangan siber, dengan lebih dari 60% institusi pendidikan di Amerika Serikat mengalami serangan ransomware atau kebocoran data. Oleh karena itu, masa depan pendidikan harus mempertimbangkan teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga aman dan terlindungi.