
Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Pembentukan Karakter Anak
Oleh Yasinta Areni Magul, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
Pola asuh orang tua yang salah juga menyebabkan anak kurang percaya diri dan cenderung lebih menutup diri. Dari sini juga menimbulkan pertanyaan apakah orang tua layak untuk menjadi orang tua?
Faktanya adalah lebih dari 50% orang tua di Indonesia tidak layak menjadi orang tua. Data yang dikeluarkan oleh komnas perlindungan anak, 70% bully-an terhadap anak itu dilakukan oleh orang tuanya sendiri itu juga yang membuat masa depan anak-anak hancur. Menurut guru Gembul dalam podcast West brush mengatakan “sejak kecil seorang anak didoktrin untuk berlaku salah, Dia juga bertemu murid-murid yang mengacungkan tangan saat ditanya olehnya tidak berani. Karena setiap anak melakukam kesalahan di rumahnya dimarahin habis-habisan oleh orang tuanya, jadi anak tersebut berpikir bahwa dari pada ia melakukan kesalahan lagi lebih baik ia tidak melakukan apapun, itu yang menyebabkan masa depan anak hancur, lanjutnya dalam podcast tersebut.”
Faktor terjadinya broken home dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan anak, termasuk masalah mental seperti depresi dan perilaku yang tidak teratur. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berprestasi dan berinteraksi secara positif dengan lingkungan sekitarnya.
