
Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Pembentukan Karakter Anak
Oleh Yasinta Areni Magul, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
Diyah Indana Zulfa, salah satu anak broken home mengatakan, “broken home ialah kondisi hilangnya perhatian dari keluarga ataupun kurangnya perhatian dari orang tua yang disebabkan perceraian, keluarga tidak utuh, keluarga utuh namun tidak harmonis, ada yang ayah/ibunya tidak cerai namun pergi tanpa kabar, dan masih banyak faktor lainnya. Terdengar rumit memang. Dan saya sedang mengalami hal tersebut, lanjut Diyah dalam blognya.” Anak broken home sering sekali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang.
Diyah menceritakan kisahnya ketika Ia kelas 6 SD, dan orang tuanya berpisah. Tepat dihari ulang tahunnya. “Pada saat itu tidak ada yang ingat saya ulang tahun. Mereka semua sibuk. Berat sekali rasanya. Setelah itu saya ikut ayah dan tidak pernah bertemu lagi dengan ibu. Saya benar-benar hancur hari itu.”
Efek dari rumah tangga yang retak bisa sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek kehidupannya. Anak-anak yang mengalami perceraian orang tua dapat merasakan dampaknya secara emosional, sosial, dan Pendidikan. Mereka mungkin merasa kehilangan kepercayaan diri dan memiliki kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Selain itu, pengalaman tersebut juga bisa mengganggu konsentrasi dan kinerja akademis mereka.
