Civitas Academica Turun Gunung, Tabur Bunga Atas Kematian Demokrasi

Mereka bersatu di bawah tema besar ‘Indonesia Memanggil untuk Menegakkan Konstitusi dan Demokrasi’ dua pilar penting yang saat ini menjadi masalah besar.

Prof Andreas Santoso dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyampaikan orasi terkait ketahanan pangan saat ini.

Dia menyinggung impor beras yang dulu dikritik keras Jokowi, namun kini justru menjadi terbesar dalam sejarah.

“Tiga juta ton lebih beras diimpor tahun ini dan tahun depan juga angkanya diduga sama.”

Dia menyebukan bahwa ada dua sebab impor pangan, yaitu kegagalan food estate di Merauke dan Kalimantan. Faktornya kegagalan adalah perencanaan dan eksekusi yang sarat korupsi.

“Kedua, kurangnya subsidi bagi petani, modernisasi pertanian tidak berjalan sehingga petani terus terpuruk dan food estate menyedot anggaran besar sehingga subsidi bagi petani dikorbankan,” katanya.

Ekonom Faisal Basri menyoroti ambruknya indeks demokrasi di era Jokowi yang hanya 0,36. Menurut Faisal, ini disengaja untuk memuluskan dinasti politik Jokowi.

Faisal juga menyinggung soal pelemahan KPK, MK dan mobilisasi aparat terutama dalam Pemilu 2024, sementara sisi lain DPR lemah dalam hal pengawasan.

BACA JUGA:
Kominfo-KPK Jalin Perjanjian Kerja Sama untuk Integrasikan Aduan Tipikor
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More