Catatan Untuk Debat Calon bupati dan wakil bupati Manggarai
Kalau melihat apa yang dikemukaan oleh Deno pada saat pembukaam debat, dia menyampaikan bahwa terjadi penurunan angka kemiskinan dari 70an ribu menjadi 60an ribu. Artinya selama lima tahun tidak terjadi penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Ini menunjukan bahwa ada kontrasting antara permyataan Deno diawal yang mengandaikan bahwa visi misi mereka berangkat dari pemahaman “Manggarai Maju”. Kalau memang manggadai maju, apa indikatornya. Nah ini sebenarnya peluang yang bagus bagi Deno untuk menjelaskan indikator kemajuan Manggarai secara detail. Sehingga publik yang selama ini tidak menginginkan Deno untuk kembali memimpin Manggarai bisa berpikir ulang.
Kalau merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei nasional Populi Center pada periode September-Oktober 2020 menujukan bahwa tingkat kepuasan publik atas kinerja pemerintah daerah Kab. Manggarai hanya 49,5 persen. Lalu pertanyaannya adalah di mana korelasi kemajuan Manggarai yang disampaikan oleh Pak Deno? Selain itu, rendahnya tingkat kepuasaan publik atas kinerja Deno-Madur juga turu mempengaruhi elektabilitas Deno-Madur yang terpaut jauh di belakang pasangan Hery-Heri. Kalau meruju pada data survei Populi Center, elektabilitas Deno-Madur berkisar 34,3 persen. Sementara pasangan Hery-Heri sebesar 48,0 persen. Kalau melihat peta dukungan yang ada, maka pasangan Deno-Madur mesti memberikan bukti kepada rakyat Manggarai agar mereka layak untuk dipilih kembali. Jika apa yang mereka sampaikan di panggung debat jauh dari realitas, maka publik tentu akan lebih memilih calon baru karena dianggap mempunyai kemungkinan untuk berbuat lebih dari petahana.