BUATMU IBU di Hari Ibu
SECERCAH CAHAYA
kepada secercah cahaya
ia, yang adalah ibu, melupakan melankoli sebuah petang
sebab jikalau hujan turun tiba-tiba
satu per satu anaknya masih bisa menjemput sinar pagi dengan ceria
biarkan ia, yang adalah ibu, berkilau menyerupai bintang
atau percik biru seperti kembang api
ia adalah sembahyangku agar dapat menyalakan lilin
yang sengaja aku nyalakan di harinya hari ini, hari ibu
agar tak sesedih semalam ketika aku setiap kali mengenangnya
ia, yang adalah ibu, adalah kasih tak lekang dimusnahkan waktu
kepak kepak sayapnya terbang di sisa-sisa usianya
mengantarkan anak-anaknya ke mana harus melabuhkan sauh
tak sedikit pun ketakutan padanya terdampar di tepian kaca
hanya karena ia tak ingin anak-anaknya pulang menjadi pecundang yang tak laku
matanya yang memerah oleh tangis
adalah persemaian cintanya dari musim ke musim
adapun kesedihan yang tak akan pernah mampu ia seka
dipasrahkannya kepada TUHAN utk menyelesaikannya