Bincang Bersama Martin Runi, Komponis Asal Flores

Oleh Paskalis X. Hurint (Dosen STPM Santa Ursula, Ende)

Pada masa kecilnya, Martin seringkali mengikuti ayah dan ibunya dalam kegiatan latihan koor. Martin menyaksikan kepiawaian ayahnya dalam melatih koor. Martin juga selalu duduk di samping ayahnya, ketika ayahnya berperan sebagai organis dalam perayaan ekaristi.

Karena ibunya mahir dalam menyanyikan lagu-lagu daerah, maka seringkali Martin mendengar lagu-lagu daerah yang didendangkan oleh ibunya sendiri atau bersama para ibu yang lain. Pengalaman masa kecil inilah yang menumbuhkan bakat musik yang bernas di dalam diri Martin yang mengantarkannya sebagai seorang komponis lagu-lagu liturgi.

Pancawindu Seminari Mataloko

Dikenangnya untuk pertama kali menggubah lagu, ketika beliau masih sebagai frater di Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Sesungguhnya gubahan lagu-lagu perdana itu atas permintaan P. A. Van Der Heijden, SVD (Pater Heijden) dalam rangka perayaan pancawindu Seminari Menengah Santo Yohanes Berkhmans Todabelu- Mataloko pada tahun 1969. Pada tahun 1929, Seminari ini secara resmi beraktivitas di
Mataloko. Sebelumnya Seminari ini didirikan di Sikka-Maumere pada tahun 1926, oleh P. Fransiskus Cornelissen SVD, atas prakarsa Mgr. Vestraelen SVD. Permintaan Pater Heijden kepada Martin, karena Pater Heijden adalah guru musik di Seminari Mataloko ketika Martin menjadi siswa di Seminari itu pada tahun 1958 – 1964.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More