Bincang Bersama Martin Runi, Komponis Asal Flores
Oleh Paskalis X. Hurint (Dosen STPM Santa Ursula, Ende)
Sebelum mengemas lagu-lagu yang nanti dimanfaatkan pada semua paroki, Romo Prier mengusulkan ide agar disebarkan angket untuk memastikan lagu-lagu manakah yang biasa dipakai di paroki-paroki. Hasil angket itu memperlihatkan bahwa cukup banyak paroki di Indonesia yang sering menggunakan lagu-lagu karya Martin. Data ini turut membantu seksi musik liturgi dalam membukukan lagu-lagu pilihan.
Pengalaman di Semarang
Seusai menjalani masa studi di AMI Yogyakarta pada tahun 1976, Martin berangkat menuju Semarang. Martin bekerja sebagai seorang guru musik di sekolah-sekolah milik biara Suster Penyelenggara Ilahi (PI) di paroki Kebun Dalem. Martin mengenang di kala itu, dia diberi kemudahan untuk tinggal di salah satu kamar di
belakang gedung gereja. Di sekolah ini, Martin dipercayakan untuk mengasuh mata pelajaran musik untuk SD, SMP dan SMA. Betapa beratnya tugas yang dipercayakan ini, apalagi begitu banyak kelas. Dalam perjalanan selanjutnya, Martin meminta agar dia mengasuh mata pelajaran ini di tingkat SMA saja.