“Bermimpilah di Pintu Telkomsel”

Cerita Pendek

“Andai saja ini dilakukan secara tatap muka, apakah masih ada alasan seperti ini?” (tanyaku di depan layar gejet yang sering ditipu oleh keberadaan sinyal). Tentu ini dilakukan oleh orang-orang yang katanya bijak dan tidak dilakukan oleh semua  pembijak tentunya.

Hari demi hari dilalui dan saya berpikir padahal semua mahasiswa sudah membayar uang SPP.

Anehnya ketika mahasiswa membayar uang SPP tidak tepat waktu maka akan diberi sangsi, tidak bisa memprogramkan mata kuliah semester itu. Ketika mahasiswa membayarnya SPP dengan tepat pada waktu yang diberikan, kuliahnya tidak efektif.

Terkadang saya menghabiskan dua jam di atas pohon untuk mengikuti perkuliahan. Tentu tidak mudah bagi saya untuk mengikuti perkulihan.

***

Suatu hari ketika saya mengikuti dan menyelesaikan satu pertemuan dari satu mata kuliah, saya memberanikan diri menelpon teman angkatan sejurusan.

“Dua jam?” Dia bertanya dengan rasa yang sama. Hahah dua jam, namun saya tidak mengerti materi yang diberikan” hanya kebingungan saja.

BACA JUGA:
Film "Jemari Menari di Atas Luka-Luka" Raih National Competition Award di Ajang Minikino Film Festival Week 2020
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More