“Bermimpilah di Pintu Telkomsel”

Cerita Pendek

Puisi lagi?”

“Tidak Ma…    Hanya memikirkan proses perkuliahan yang sekarang ini. Memilih berhenti atau lanjut dengan rasa takut”.

“Kenapa lagi nak?” (Suara ibu seakan mulai melembut )

“Ibu dan ayah tahu, uang SPP setiap semester besar sekali. Dan sekarang ini kampus menerapkan perkuliahan dilakukan secara online yang pastinya membutuhkan modal yang banyak lagi Ma, dan ini bersifat tetap. Dimulai dari paket internet dan biaya transportasi dan belum lagi keperluan yang tak kita duga selama kuliah online”.

“Paket internet dan biaya transportasi. untuk apa itu Nak?” (Ibu kembali bertanya)

“Ma, syarat untuk mengakses ke dunia online itu kita memerlukan paket internet yang besar dalam hal ini pulsa Ma. Dan mengenai biaya transportasi tentu ibu tahu di desa kita jaringan suka bermain petak umpet. Yang kadang dilihat dan selebihnya sembunyi berakhir habis” dan mereka tak tahu semua keadaan ini ma. Jawabku seakan jiwa terkikis.

“Nak, mengenai biaya itu biarkan ayah dan ibu yang menanggung. Kamu tetap fokus”.Tentu sebagai orang tua tidak membiarkan anaknya sedih dan lesuh.

BACA JUGA:
Dukungan Roy Marten untuk  Gisel di Tengah Skandal Video Syur 19 Detik
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More