Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar (Suatu Refleksi)

Oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, Biarawan

Dan pada tahun 2022 ada sekitar 140.000 satuan pendidikan penggerak, yang mengimplementasikan kurikulum merdeka, melalui seleksi kepala sekolah, serta satuan pendidikan lainya yang bukan sekolah penggerak, yang mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri, melalui 3 jalur, yakni mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.

Kurang lebih 3 tahun masa ujicoba kurikulum merdeka pada sekolah penggerak atau sekolah yang bukan sekolah penggerak melalui 3 jalur tadi. Tidak hanya itu, ada juga program guru penggerak dan sekolah penggerak, melalui episode merdeka belajar: 5 dan 7. Dan semua program ini, tidak lain hanya agar kurikulum merdeka dapat menjawabi akan kehilangan pembelajaran akibat pandemi covid 19.

Dan lebih dari itu, sesungguhnya konten dari merdeka belajar, cita rasanya lebih modern, kekinian dan aktual. Oleh karena itu, merdeka belajar mendorong guru, untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran di kelas bersama peserta didik.

Untuk itu, para guru sudah pasti menjadi orang kunci (key person) dalam mengelola pembelajaran, dalam menstimuli (menggerakan, menyemangati, memotivasi) peserta didik, sebagai subyek belajar, agar memiliki passion, lebih kreatif dan inovatif untuk belajar.

BACA JUGA:
Solidaritas dan Pencegahan Kriminalitas; Peran Gereja dalam Membangun “Masyarakat Damai"
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More