Belajar di Bawah Pohon
Sebuah Cerpen Dengan Ilham dari SDK Lamba-Ketang (Cerpen Fransis Borgias*)
Teman-teman Yang Bikin Ulah
Lagi-lagi Rikus. Orang ini juga paling banyak isengnya. Saat kita menghafalkan teks bacaan hafalan yang baru saja saya sebut tadi, biasanya Rikus memperagakannya secara sangat atraktif di depan teman-teman. Dan dia mulai dari atas. Kepala, telinga, hidung, mata, mulut, dagu, leher, dada, perut. Nah, lalu ia juga tunjuk ke bagian bawah perutnya. Sesudah itu ia berbalik dan menunjukkan pantatnya kepada kami semua. Tentu tidak ada yang menyangkal bahwa itu juga milik Allah karena diciptakan Allah. Tetapi rasanya tidak patut untuk disebutkan secara terang-terangan di depan publik seperti dibuat oleh Rikus yang suka bikin ulah itu. Pada saat seperti itu biasanya kita semua pada tertawa.
Tetapi ada teman-teman perempuan yang berusia lebih tua dari kami yang mengingatkan kami bahwa kita tidak boleh main-main dengan kata-kata itu. Karena semuanya adalah milik Allah. Ya, memang teks-teks bacaan hafalan itu dimaksudkan untuk membentuk sikap dan keyakinan bahwa kita tidak boleh berbuat sembarangan saja dengan anggota badan kita, karena anggota badan kita adalah milik Allah.