
Bebas Sampah: Wujudkan Sikka Sehat dan Sejahtera
Oleh Dionisius Ngeta, S.Fil, Pemerhati Masalah Sosial-Kemanusiaan
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Purnawan Junaidi mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi higienitas atau kesehatan masyarakat.
Pertama, akses sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak hanya meliputi jamban dan fasilitas sanitasi lain yang sesuai dengan standar kesehatan, namun juga tersedianya air bersih. Kedua, perilaku dan kebiasaan masyarakat mengenai kebersihan. Perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan sekolah, seperti membuang sampah pada tempatnya hingga rajin mencuci tangan. Oleh karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menanamkan kebiasaan positif pada anak-anak. Pertanyaannya: Bagaimana perilaku dan kebiasaan masyarakat dan anak-anak mengenai kebersihan terutama membuang sampah? Sejauh mana orangtua di rumah dan para guru di Sekolah menanamkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak-anak? Ketiga, budaya di masyarakat sekitar. Budaya juga berpengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku yang diajarkan ke tiap individu.