
Bebas Sampah: Wujudkan Sikka Sehat dan Sejahtera
Oleh Dionisius Ngeta, S.Fil, Pemerhati Masalah Sosial-Kemanusiaan
Hingga hari ini program prioritas 100 hari paket “ROMA” (Robi Idong-Romanus Woga) itu masih merupakan tantangan. Sampah-sampah masih bertebaran dan menumpuk di berbagai pojok kota Maumere seperti di Pasar Alok, kawasan Bronjong dan beberapa tempat lainnya. Di beberapa TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sampah-sampah meluap, berserakan, mengeluarkan aroma yang tak sedap dan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitarnya. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya dan untuk perduli terhadap kebersihan dan kesehatan merupakan masalah yang mendasar dan menjadi tantangan bersama.
Tantangan Bersama
Dari data riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan (CNN Indonesia, Senin, 23/04/2018). Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan berpengaruh terhadap kesehatan. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare adalah dua penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan hidup yang kurang bersih. Menurut laporan Riskesdas, Diare bahkan merupakan penyebab 31 persen kematian anak berusia 1 bulan hingga 1 tahun. Sedangkan rata-rata prevalensi penyakit ISPA di Indonesia mencapai angka 25 persen, dengan angka tertinggi 41,7 persen dari provinsi Nusa Tenggara Timur.