Bankir Muda Tulang Punggung Masa Depan Perbankan
Oleh sebab itu, hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi perbankan untuk beradaptasi, baik dalam hal memberikan pengalaman perbankan terbaik bagi Gen Z dan generasi milenial maupun menampung sebagian dari generasi tersebut sebagai karyawan.
“Nanti pengembangan seperti CS dan transaksi dilakukan melalui teknologi. Bankir muda dituntut bisa untuk menganalisis risiko, hingga kemampuan bayar melalui big data, bukan hanya dari riwayat transaksi keuangan semata,” pungkasnya.
Nailul menambahkan, perbankan memang terus menerus melakukan adaptasi terhadap perkembangan digital. Dalam masa transisi tersebut, bank-bank masih mempelajari kebutuhan yang tepat untuk merekrut angkatan kerja muda.
Karena tren digitalisasi dengan adanya super apps menyebabkan banyak peran yang sudah bisa dilakukan secara digital ketimbang layanan konvensional.
“Maka memang kemampuan digital dibutuhkan ke depan bagi SDM perbankan, terutama untuk menunjang tech savvy kaum muda ini,” imbuhnya.
Seperti diketahui, untuk menghadirkan bankir muda yang profesional di kalangan perbankan, program management trainee masih menjadi andalan.