Balada Perahu Motor Tradisional Nanga Bere

Hasil perkebunan petani dan ikan tangkapan para nelayan hanya dapat dikonversi jadi rupiah tatkala dijual ke pasar Wae Nakeng, Lembor.

Mereka tentu tidak harus berjibaku menantang badai gelombang laut Sawu jikalau infrastruktur jalan mulus dari Nanga Bere ke pasar Lembor.

“Saat musim hujan seperti sekarang, jalur darat tidak direkomendasikan untuk dilalui. Sementara di laut, kami menantang badai ombak laut yang ganas”, ungkap Fadil Mubaraq, warga Desa Nanga Bere.

Fadil menegaskan bahwa kendaraan umum tidak bisa melintasi kawasan itu karena kondisi jalan rusak parah saat musim hujan.

Intervensi pemerintah setempat hanya sampai pada penggusuran jalan. Belum pernah diaspalkan.

“Jika musim kemarau baru bisa dilalui oto kol dan kendaran roda dua”, lanjut Fadil.

Balada Perahu Motor Tradisional Nanga Bere
Potret warga Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan saat menumpang perahu motor menuju pasar Lembor. Foto/istimewa

 

Naik perahu motor ke pasar Lembor

Fadil menjelaskan, setiap hari Senin, warga di Desanya  pergi ke pasar Lembor.

BACA JUGA:
Bawaslu Ungkap Pelanggaran ASN pada Pemilu sangat TSM
Berita Terkait
1 Komen
  1. babas berkata

    ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More