SEBUTLAH namanya Ayu. Gadis desa berwajah cantik, penuh pesona. Tutur katanya halus. Penampilannya yang cukup sederhana dengan balutan selendang batik khas Cirebon, semakin membuatnya tak kehilangan kecantikannya.
Namun satu yang pasti badannya tak lagi proporsional. Wajahnya yang ayu, tak menutupi sebagian kulitnya yang sudah keriput. Hanya tebalnya makeup sedikit menutup keriputannya.
Seperti kuduga, dia tak jadi datang kerja. Dua hari lalu dalam pesan singkat, dia mengabarkan anaknya sedang sakit. Ia Izin tak masuk kerja. Ini semacam alasannya yang sengaja diciptakannya. Padahal hari-hari ini menjelang hari lebaran, kesibukannya di kantor semakin meningkat.
Deretan meja dan kursi penuh debu, belum lagi tumpukan sampah, yang mengeluarkan bau amis tak sedap. Jangan bilang lantai ruangan mengkilap, sehari saja tak dipel, warna langsung berubah. Maklum debu yang melekat pada sepatu dan sendal setiap karyawan.