Arnoldus Janssen: ‘Si Kepala Batu’ yang Jadi Santo

Oleh: Arnoldus Nggorong

Dalam mengambil keputusan, Arnoldus Janssen melewati tahapan berikut: berdoa, merenung, bertukar pikiran dan dialog. Misalnya, ketika menentukan rektor untuk Sankt Gabriel dan Steyl beberapa tahun sebelum Arnoldus Janssen meninggal.

Walaupun Pater Wegener menyampaikan keberatannya, namun Arnoldus Janssen tetap pada keyakinan pilihannya. Katanya: “Saya memilih Anda berdua, Pater Blum untuk Steyl dan anda sendiri untuk Sankt Gabriel.”

Demikian pula halnya ketika Arnoldus Janssen memilih Josef Freinademetz menjadi pemimpin SVD di Cina. Padahal Josef Freinademetz sudah mengajukan keberatannya. Arnoldus Janssen pun tetap pada pendiriannya memilih Josef Freinademetz menggantikan Anzer sebagai pemimpin misi berikutnya.

Bertumbuh dalam keluarga

Keyakinannya yang kokoh, sesungguhnya, berakar dalam hidup doanya yang dipupuk dan dirawatnya berkat ajaran dan didikan orang tuanya Gerhard Janssen dan Anna Katharina Wellesen. Kedua orang tua Arnoldus Janssen memberikan keteladanan dalam perkataan dan perbuatan sebagai keluarga Katolik yang saleh. Salah satu anaknya Wilhelm mengakui: “Ayah sangat menekankan hal berdoa.” (lihat www. seminari ledalero.org)

BACA JUGA:
Prabowo Jadi Presiden, Apa yang Dapat Kita Harapkan?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More