
Inspirasi
Namun justru kondisi Gereja Katolik Jerman yang amat menantang pada waktu itu dijadikan Arnoldus Janssen sebagai peluang untuk memulai karya Allah. Sebab tidak selamanya situasi sulit hanya mendatangkan malapetaka.
Bagi Arnoldus Janssen, keadaan yang kacau-balau yang tengah dihadapi Gereja Katolik Jerman adalah panggilan Allah untuk melaksanakan karya-Nya di tempat lain. Paling tidak suara batinnya berkata demikian dan Arnoldus Janssen menanggapinya dengan penuh iman, dalam kepasrahan kepada kehendak Allah di bawah bimbingan Roh Kudus.
Tantangan itu dijawabnya dengan penuh keyakinan: “Tuhan sedang menguji iman kitau ntuk dapat melakukan sesuatu yang baru, khususnya pada saat-saat seperti ini ketika begitu banyak tantangan tengah dihadapi oleh Gereja.” (Lihat paroki citra raya.org)
Dalam konteks ini dapat dikatakan, Arnoldus Janssen menemukan inspirasi dari keadaan yang dihadapinya pada waktu itu persis seperti pengalamanYesus sendiri ketika Dia ditolak oleh orang-orang Nazaret (orang-orang seasal-Nya) pada permulaan karya-Nya.Yesus memilih pergi ke‘tempat lain’ untuk mewartakan kabar sukacita Kerajaan Allah. Yesus menjumpai kelompok orang-orang yang ‘terbuang’seperti orang Samaria, pemungut cukai, misalnya (Bdk. Luk. 4:14-13:9).