Antisipasi Risiko Krisis Air Abad 21

  Oleh: Servas Pandur,  (Founder/Director Institut Komodo, Jakarta)

ANTISIPASI RISIKO KRISIS AIR ABAD 21
Servas Pandur, Founder/Director Institut Komodo, Jakarta

 

BANK Dunia (2017) merilis sebuah laporan tentang biaya investasi (swa-modal) air bersih dan sanitasi di seluruh dunia tahun 2015 berkisar 114 miliar dollar AS per tahun. Kerugian akibat kekurangan air, pasokan air bersih dan sanitasi yang tidak memadai dan banjir berkisar 500 miliar dolla AS per tahun.

Risiko akibat kelangkaan air segar akhir-akhir ini yakni kekeringan di kota-kota dunia empat kali lebih besar daripada banjir, dan kekeringan pedesaan di Afrika, misalnya, dapat memicu mata-rantai perampasan hak milik dan kemiskinan lintas-generasi. Menurut laporan World Economic Forum (2015), kekurangan pasokan air, banjir, dan polusi termasuk 5 (lima) dari ancaman serius dan laten di seluruh dunia abad 21.

Di sisi lain, ahli-ahli asyik-sibuk meneliti air antar-planet. ‘Jezero’, kosa-kata Slavia (Indo-Eropa), bermakna ‘danau’. ‘Jezero’ populer sejak November 2018. Karena Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) (NASA) pilih ‘Jezero Crater’ atau ‘Kawah Jezero’ sebagai titik tujuan misi Mars 2020 (Chang, 2020; 2018; Wall, 2018). Ahli-ahli menelusur asal-usul kehidupan di Mars dan Bumi. John Sutherland, ahli biokimia pada MRC Laboratory of Molecular Biology, Universitas Cambridge (Inggris) dan timnya melobi NASA guna meneliti ‘Kawah Jezero’ di Mars (M Marshall, 2020).

BACA JUGA:
Beranikah Penjabat Bupati Melaporkan Dugaan Korupsi Mantan Bupati?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More