
Saya berpendapat, bahwa DPRD dan Pemkab Manggarai Timur tidak peka dengan keadaan rakyat Matim yang sedang bertubi-tubi dilanda krisis. Krisis ekonomi akibat terpaan gelombang Virus Corona, dan virus kemiskinan ekstrem. Kelihatannya, anggaran yang sangat fantatis itu hanya untuk kepentingan perut anggota dewan saja di tengah penderitaan rakyat Matim yang miskin ekstrem. Tidak memiliki perasaan yang ingin membela kepentingan rakyat yang sedang dalam keadaan terseok-seok oleh krisis ekonomi, tidak ada semacam refleksi bagi seluk beluk kehidupan dan penderitaan rakyat yang sedang dalam keadaan miskin ekstrem.
Oe kraeng kraeng dewan, baru-baru ini membatalkan rencana pembelian mobil baru untuk tiga pimpinan dewan Matim, hanya karena alasan jalan yang rusak mengancam perjalanan dinas sang Ketua Dewan beberapa waktu lalu di wilayah kecamatan Elar dan Elar Selatan. Dialami sendiri oleh pak Ketua Dewan terhormat. Dengan entengnya untuk rencana penggantian dan pembelian mobil baru. Oleh karena begitu kuat dan dasyatnya, arus tekanan rakyat Manggarai Timur melalui media, maka anggaran itu dibatalkan dan ketiban rejeki untuk memperbaiki jalan rusak di wilayah kecamatan Rana Mese. Saya berpikir, itu tidak masalah, karena kalau untuk memperbaiki jalan raya di wilayah Elar dan Elar Selatan, mungkin tidak cukup dengan dana sebesar harga tiga mobil itu, yaitu satu setengah miliar saja.