Ancaman Bencana Ekologi dan Krisis Pengetahuan Lingkungan

(Sebuah Refleksi Hardiknas)*

Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa terkait krisis iklim tersebut masih sangat minim diajarkan di sekolah. Sekolah formal masih jauh dari penerapan ilmu pengetahuan yang kontekstual, yang berkaitan dengan masalah di sekitar siswa seperti yang disebutkan sebelumnya. Sehingga akibat dari perubahan iklim masih berada jauh dari dibalik pagar sekolah.

Padahal jika dilihat lebih dekat, mata pelajaran yang mengandung muatan sains, olahraga dan muatan lokal dapat menjadi sarana untuk membangun kesadaran kritis siswa terhadap krisis iklim. Akan tetapi, pelajaran-pelajaran ini sering dianggap membosankan oleh siswa karena pada penerapannya konsep-konsep yang diajarkan masih abstrak dan sepertinya masih jauh dari siswa.

Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya keterampilan guru mengaitkan isu lingkungan dalam menyusun sebuah model pembelajaran yang lebih kontekstual, menarik dan relevan dengan kehidupan siswa. Misalnya bagaimana kita mengajarkan bentuk bangun datar trapesium kepada anak-anak pesisir dengan mengamati perahu yang mereka punya, atau bagaimana cara membaca arah angin, pasang naik dan pasang turun air laut, tinggi gelombang, hingga memancing, memakan sirih pinang yang ada kaitannya dengan penerapan konsep asam basa dan lain-lain yang berhubungan langsung dengan mereka yang menjadi kebiasaan atau budaya mereka.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More