Ancaman Bencana Ekologi dan Krisis Pengetahuan Lingkungan

(Sebuah Refleksi Hardiknas)*

Hal ini karena, dunia secara global saat ini sedang menghadapi suatu krisis akibat ulah manusia yang berpendidikan itu. Krisis ini disebut sebagai krisis iklim. Krisis ini ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu yang bermuara pada bencana kekeringan hingga banjir. Selain menyebabkan perubahan iklim, naiknya suhu permukaan bumi juga mengakibatkan naiknya permukaan air laut yang berpotensi besar untuk menenggelamkan pulau-pulau kecil.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa selama kurun waktu 20 tahun terakhir, 98 persen kejadian bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologis. Banjir, longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan dan lahan bergantian mengikuti cuaca ekstrem yang terjadi. BNPB juga menyatakan bahwa Indonesia sudah berada dalam situasi darurat ekologis. Bencana yang melanda Indonesia menyebabkan kerusakan lingkungan hidup yang semakin masif.

Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah pulau sebanyak 1,200 pulau dengan lebih dari 1,100 pulau kecil memiliki potensi besar menerima dampak perubahan iklim ini. Selain itu sektor matapencaharian masyarakatnya yang berpusat pada bertani dan nelayan akan merasakan akibat besar dari perubahan iklim ini.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More