Amerika Serikat Memerintahkan untuk Menutup Konsulat China di Houston
Serangan Cyber Cina
Beijing mengecam penutupan konsulat sehari setelah AS menuduh dinas intelijennya mendukung serangan cyber oleh dua ‘peretas’ China terhadap perusahaan-perusahaan dari 11 negara untuk mencoba mencuri data vaksin untuk COVID-19 dan rahasia teknologi militer. Sampai saat ini, peristiwa ini telah menjadi episode terbaru dalam peningkatan ketegangan antara kedua negara.
“Saat-saat tertentu, Amerika Serikat telah berusaha menyalahkan Tiongkok melalui stigmatisasi dan serangan yang tidak beralasan terhadap sistem sosial Tiongkok. Mereka melecehkan diplomat dan staf Cina yang bekerja di konsulat; mereka mengintimidasi dan menginterogasi mahasiswa Cina di sana, dan bahkan menyita perangkat elektronik mereka. Termasuk ada yang ditahan tanpa tuduhan yang jelas.” tambah Wang.
Dia juga meyakinkan bahwa “misi diplomatik Cina di Amerika Serikat didedikasikan untuk mempromosikan pemahaman dan persahabatan antara rakyat kedua negara.”
“Namun, kedutaan kami di AS bahkan telah menerima ancaman bom, dan ancaman kematian juga datang kepada personil diplomatik,” kata Wang. Sebaliknya, ia menekankan bahwa “personel di kedutaan Amerika Serikat di China tidak pernah disusup, diganggu atau diserang. Kami meminta perlakuan timbal balik. Dalam kenyataannya Amerika Serikat memiliki lebih banyak personel dan misi diplomatik di China daripada sebaliknya”, tambah Wang.