Eulogi: Untukmu Charles Lau

Oleh: Bernadinus Steni

 JADI orang baik, tidak perlu pake imam besar dan kecil. Tidak perlu pastor besar pastor kecil. Tidak usah bawa pemuka agama untuk mendeklarasikan diri baik.

Cukup dari tindak tanduk kecil dengan mengusahakan senyum tulus, layaknya doa yang menjadi litani dalam tiap perjumpaan.

Nampak kecil memang. Tapi coba lakukan itu tiap hari dengan tulus, barangkali dimulai dari rumahmu sendiri; untuk istrimu, anak atau saudara dan teman. Bila masih ada tenaga, ke tetangga. Tidak mudah lho.

Apalagi hari-hari ini yang sarat prasangka dan curiga. Namun, hal kecil itulah yang dilakukan saudara kami Charles Lau. Tiap perjumpaan dengannya adalah senyum sumringah.

Pertemuan kami berlangsung 3 tahun lalu melalui sebuah kumpulan yang disebut SKK yang dicetuskan Bpk Anton Porat. Lupakan kepanjangan SKK itu apa. Guyonan untuk singkatan ini cukup banyak dan lucu-lucu.

Serikat Kocar Kacir, Suka Kongkow-Kongkow, Sering Keliru dan Khilaf. Menunya banyak, silahkan dipilih saja. Tapi isinya kurang lebih bisa diwakilkan oleh satu kata, yakni Kegembiraan.

BACA JUGA:
Lindungi Lingkungan, Mulailah dari Piring
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More