Uskup Labuan Bajo Mgr Maksimus Regus Pimpin Perayaan Ekaristi 1 Abad Gereja Paroki Sta Maria Penghibur Orang Berdukacita Rekas

Labuan Bajo, Pojokbebas.com— Rangkaian kegiatan dalam rangka satu abad Gereja Paroki Sta Maria Penghibur Orang Berdukacita Rekas berpuncak pada perayaan Ekaristi meriah di bangunan gereja tua, Sabtu 4 Oktober 2025.Usu

Perayaan dipimpin oleh Uskup Labuan Bajo Mgr Maksimus Regus bersama lima puluh imam konselebran. Selain umat dari 8 stasi seluruh paroki, hadir pada acara ini para donatur yang merenovasi gereja dan lingkungannya, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan utusan paroki-paroki sekitar yang dimekarkan dari paroki Rekas.

Perayaan syukur seratus tahun usia gereja paroki ini dirayakan sekaligus dengan pemberkatan gedung gereja dan pengresmian kembali pemakaiannya sebagai tempat ibadah, pemberkatan Gua Maria, dan syukur atas usia perak imamat dari Pastor Paroki Rekas RP Yeremias Bero SVD.

Sebelumnya, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan untuk memeriahkan perayaan seratus Tahun Gereja Paroki Rekas.

Diantaranya, turnamen sepak bola , Pameran dan pentas seni (23-27 September 2025),  Bakti Sosial sunatan gratis (21/10/2025), Seminar (27/10/2025), perlombaan rohani  (24-25/09/2025,  permainan budaya caci (2-3/10/2025), penanaman pohon, penerimaan Sakramen Krisma dan Pelantikan DPP-DKP paroki (3/10/2025)

Ziarah dari Agama ke Spiritualitas

Dalam kotbahnya, Uskup Labuan Bajo Mgr Maksimus Regus merefleksikan tema perayaan, “Satu Abad Gereja Tua Rekas: Ziarah dari Agama ke Spiritualitas”. Ia menyatakan perayaan satu abad ini menjadi kesempatan untuk merenung lebih dalam lagi tentang hidup beriman dan kehadiran Gereja.

Umat secara pribadi dan komunitas gereja secara bersama dapat bertransformasi dari penghayatan iman yang ritual dan formal kepada pengalaman rohani dalam hidup sehari-hari.

“Inilah ziarah kita selama 100 tahun; ziarah umat Tuhan di Paroki Rekas, ziarah Gereja lokal kita, ziarah para misionaris pendahulu kita, dari agama yang terikat pada bentuk lahiriah menuju spiritualitas yang menyentuh hati, mengubah hidup dan membangun dunia,” kata Uskup Maksimus.

Kita bersyukur, lanjutnya, bukan karena Gereja Rekas telah berdiri 100 tahun, tetapi karena Roh Kudus terus memimpin kita berfondasi pada Kristus, berfungsi dalam kasih dan kesetiaan dalam perutusan. Hari ini kita bersukacita atas kasih Tuhan yang tiada berkesudahan, cinta Tuhan yang terus berkelanjutan.

“Proficiat Umat Paroki Rekas yang merayakan 100 tahun perjalanan rohani, perjalanan spiritual, dan bagi kita semua Gereja Katolik Manggarai Raya. Kita memohon rahmat dan berkat Tuhan agar paroki ini terus bertumbuh, teristimewa menjadi tanda kehadiran kasih Tuhan di tengah dunia,” pungkasnya.

Pesta Umat

Usai perayaan Ekaristi dan pemberkatan Gua Maria, acara dilanjutkan dengan resepsi bersama di halaman Gereja. Resepsi ini dirancang oleh panitia dengan melibatkan delapan stasi di seluruh paroki. Setiap stasi membangun dapur masing-masing dan menyiapkan makanan untuk umat dan tamu yang hadir.

“Jadi, ada sembilan tenda tempat makanan disiapkan oleh panitia dan delapan stasi untuk kita semua yang hadir pada perayaan ini. Menu setiap tenda berbeda-beda, sesuai persiapan oleh masing-masing stasi,” kata Bapak Yakobus Agus dalam sambutan sebagai Ketua Panitia Perayaan Syukur 100 tahun Gereja Paroki Rekas.

Acara makan siang diiringi dengan lagu dan tarian yang dibawakan oleh para pelajar sekolah dari dalam paroki dan utusan SMAK Ignatius Loyola Labuan Bajo.

Pembangunan untuk Destinasi Wisata Religi Katolik

Gereja Paroki Rekas telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata religi oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama Keuskupan Ruteng pada 2019. Sejak itu, penataan lingkungan mulai direncanakan dan diupayakan pelaksanaannya.

Berkat dukungan sekelompok donatur, penataan bangunan dan lingkungan telah berjalan selama satu tahun terakhir; antara lain renovasi bangunan gereja, Gua Maria dan Stasio Jalan Salib. Penataan fisik ini belum selesai karena masih ada sejumlah fasilitas yang diharapkan akan dibangun, seperti patung Tuhan Yesus memberkati dan museum karya misi Gereja.

Vikjen Keuskupan Labuan Bajo RD Richard Manggu berharap kerja sama Gereja dengan pemerintah daerah, para donatur, Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan lembaga-lembaga lainnya terus berjalan agar penataan dan pengelolaan destinasi wisata religi situs Gereja Tua Rekas dapat terwujud.

“Kita berkomitmen untuk terus melanjutkan penataan ini. Karena itu, dukungan para donatur, pemerintah daerah dan lembaga-lembaga terkait sangat diharapkan,” kata Romo Richard Manggu.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More