
Pergeseran Sikap Masyarakat dalam Membangun Inklusi Sosial dari Sikap Toleransi Menuju Sikap Solidaritas
Oleh Marselina Leliosa, Mahasiswa Semester VII Stipas St. Ruteng
INKLUSI sosial merupakan konsep yang sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang adil dan setara, di mana setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki akses yang sama terhadap kesempatan hidup yang layak, hak-hak dasar, serta kebebasan untuk mengekspresikan identitasnya.
Dalam konteks ini, sikap masyarakat memiliki peran krusial dalam membangun inklusi sosial. Salah satu pergeseran yang penting dalam masyarakat modern adalah pergeseran sikap dari toleransi menuju solidaritas.
Toleransi dan solidaritas keduanya memiliki peran dalam menciptakan inklusi sosial, namun keduanya memiliki kedalaman dan kompleksitas yang berbeda. Toleransi cenderung bersifat pasif, sementara solidaritas menuntut keterlibatan aktif dan dukungan terhadap sesama dalam membangun kesejahteraan bersama.
Toleransi: Penghargaan terhadap Perbedaan
Toleransi secara umum dapat dipahami sebagai sikap untuk menghargai dan menerima keberagaman dalam masyarakat, baik itu terkait dengan agama, suku, ras, orientasi seksual, maupun ideologi politik. Pada dasarnya, toleransi tidak mengharuskan seseorang untuk setuju dengan perbedaan tersebut, tetapi hanya untuk menghormati hak orang lain untuk mewujudkan pilihan hidup mereka, asalkan hal itu tidak merugikan orang lain.